Berikut ini saya berikan masukan soal pengelolaan stok bahan baku untuk Anda:
• Survei Penggunaan Bahan Baku Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan survei penggunaan bahan baku dan mencatatnya. Contoh, dalam 1 hari ratarata penjualan roti bakar original 50 porsi, roti coklat leleh 30 porsi, roti isi telur asin leleh 10 porsi, dan roti isi keju 10 porsi. Dengan catatan penjualan ini, maka kebutuhan roti dalam 1 hari adalah 10 pak roti tawar (1 pak berisi 10 lembar roti/5 pasang roti). Lakukan pula penghitungan pada bahan cokelat, keju, dan telur asin. Setelah melakukan penghitungan, akan didapat catatan kebutuhan bahan baku harian: Bahan: Jumlah Kebutuhan: 1. Roti Tawar 10 pak 2. Coklat Blok 2 pak 3. Keju 1 pak 4. dst…
• Catat Masa Kedaluwarsa Bahan Baku Selanjutnya, buat catatan masa kedaluwarsa setiap bahan baku. Tujuannya, untuk mengatasi kelebihan atau kekurangan stok bahan. Contoh pada roti tawar, daya tahannya sekitar 3 hari. Jika kebutuhan ratarata 1 hari 10 lembar roti, jangan belanja lebih dari 30 pak per hari karena akan berisiko terbuang. Sebaliknya, jika ratarata membeli hanya 10 pak juga akan berisiko kekurangan. Sebab jika ada order lebih banyak dari biasanya, kebutuhan pembeli tak akan terpenuhi. Maka, jumlah paling aman saat belanja setiap hari minimal 15 pak dan maksimal 20 pak. Jika belanja 2 hari sekali, boleh belanja minimal 20 pak dan maksimal tetap 30 pak, mengingat batas ketahanan bahan roti tawar yang tidak lama.